Pengantar Lingkungan : Pertambangan
1. PERTAMBANGAN
Pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian
berharga dan bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, baik secara
mekanis maupun manual, pada permukaan bumi, di bawah permukaan bumi dan
di bawah permukaan air. Hasil kegiatan ini antara lain, minyak dan gas
bumi, batubara, pasir besi, bijih timah, bijih nikel, bijih bauksit,
bijih tembaga, bijih emas, perak dan bijih mangan
a. Permasalahan lingkungan dalam pembangunan pertambangan energy
Masalah-masalah lingkungan dalam
pembangunan lahan pertambangan dapat dijelaskan dalam berbagai macam
hal. Berikut ini adalah maslah lingkungan dalam pembangunan lahan
pertambangan:
1.Menurut jenis yang dihasilkan di Indonesia terdapat antara lain
pertambangan minyak dan gas bumi, logam-logam mineral antara lain
seperti timah putih, emas, nikel, tembaga, mangan, air raksa, besi,
belerang, dan lain-lain dan bahan-bahan organik seperti batubara,
batu-batu berharga seperti intan, dan lain- lain.
2. Pembangunan dan pengelolaan pertambangan perlu diserasikan dengan
bidang energi dan bahan bakar serta dengan pengolahan wilayah, disertai
dengan peningkatan pengawasan yang menyeluruh.
3.Pengembangan dan pemanfaatan energi perlu secara bijaksana baik itu
untuk keperluan ekspor maupun penggunaan sendiri di dalam negeri serta
kemampuan penyediaan energi secara strategis dalam jangka panjang. Sebab
minyak bumi sumber utama pemakaian energi yang penggunaannya terus
meningkat, sedangkan jumlah persediaannya terbatas. Karena itu perlu
adanya pengembangan sumber-sumber energi lainnya seperti batu bara,
tenaga air, tenaga air, tenaga panas bumi, tenaga matahari, tenaga
nuklir, dan sebagainya.
4.Pencemaran lingkungan sebagai akibat pengelolaan pertambangan umumnya
disebabkan oleh faktor kimia, faktor fisik, faktor biologis. Pencemaran
lingkungan ini biasanya lebih dari pada diluar pertambangan. Keadaan
tanah, air dan udara setempat di tambang mempunyai pengarhu yang timbal
balik dengan lingkunganya. Sebagai contoh misalnya pencemaran lingkungan
oleh CO sangat dipengaruhi oleh keaneka ragaman udara, pencemaran oleh
tekanan panas tergantung keadaan suhu, kelembaban dan aliran udara
setempat.
5.Melihat ruang lingkup pembangunan pertambangan yang sangat luas, yaitu
mulai dari pemetaan, eksplorasi, eksploitasi sumber energi dan mineral
serta penelitian deposit bahan galian, pengolahan hasil tambang dan
mungkin sampai penggunaan bahan tambang yang mengakibatkan gangguan pad
lingkungan, maka perlua adanya perhatian dan pengendalian terhadap
bahaya pencemaran lingkungan dan perubahan keseimbangan ekosistem, agar
sektor yang sangat vital untuk pembangunan ini dapat dipertahankan
kelestariannya.
6. Dalam pertambangan dan pengolahan minyak bumi misalnya mulai
eksplorasi, eksploitasi, produksi, pemurnian, pengolahan, pengangkutan,
serta kemudian menjualnyatidak lepas dari bahaya seperti bahaya
kebakaran, pengotoran terhadap lingkungan oleh bahan-bahan minyak yang
mengakibatkan kerusakan flora dan fauna, pencemaran akibat penggunaan
bahan-bahan kimia dan keluarnya gas-gas/uap-uap ke udara pada proses
pemurnian dan pengolahan.
b. Cara pengelolaan pembangunan pertambangan
Sumber daya bumi di budang pertambangan harus dikembangkan semaksimal
mungkin untuk tercapainya pembangunan. Dan untuk ini perlu adanya survey
dan evaluasi yang terintegrasi dari para alhi agar menimbulkan
keuntungan yang besar dengan sedikit kerugian baik secara ekonomi maupun
secara ekologis.
Penggunaan ekologis dalam pembangunan pertambangan sangat perlu dalam
rangka meningkatkan mutu hasil pertambangan dan untuk memperhitungkan
sebelumnya pengaruh aktivitas pembangunan pertambangan pada sumber daya
dan proses alam lingkungan yang lebih luas.
Segala pengaruh sekunder pada ekosistem baik local maupun secara lebih
luas perlu dipertimbangkan dalam proses perencanaan pembangunan
pertambangan, dan sedapatnya evaluasi sehingga segala kerusakan akibat
pembangunan pertambangan ini dapat dihindari atau dikurangi, sebab
melindungi ekosistem lebih mudah daripada memperbaikinya.
Dalam pemanfaatan sumber daya pertambangan yang dapat diganti
perencanaan, pengolahan dan penggunaanya harus hati-hati seefisien
mungkin. Harus tetap diingat bahwa generasi mendatang harus tetap dapat
menikmati hasil pembangunan pertambangan ini.
c. Kecelakaan dipertambangan
Pada dasarnya penyebab terjadinya suatu kecelakaan tambang memiliki beberapa faktor yaitu:
1. Faktor langsung
2. Faktor penunjang
I. Dalam faktor langsung ada dua hal penyebab terjadinya faktor langsung ini yaitu :
1. Tindakan tidak aman
2. Keadaan tidak aman
*Kemudian yang tergolong tindakan tidak aman yaitu :
1. Bekerja tanpa memperhatikan tanda-tanda
2. Bekerja dengan kecepatan berbahaya
3. Tidak memfungsikan alat pengaman (safety) yang dipakai
4. Menggunakan alat yang tidak aman
5. Penempatan barang tidak aman
6. Posisi kerja berbahaya
7. Mengganggu orang lain yang sedang bekerja
8. Tidak memakai alat proteksi
*Selanjutnya yang tergolong kondisi tidak aman yaitu :
- - Alat pengaman kurang sempurna
3. Mesin rusak atau haus
4. Desain mesin kurang baik
5. Tata letak mesin tidak aman
6. Pencahayaan tidak sempurna
7. Ventilasi tidak baik
8. Alat protwksi diri tidak berfungsi dengan baik
II. Faktor Penunjang dalam kecelakaan kerja yaitu meliputi :
1. Pengawas
2. Fisik pekerja
3. Mental pekerja
Dalam hal pengawas bentuk kejadiannya yaitu :
1. Tidak hadir
2. Tidak melakukan tugas dengan berbagai alas an
*Kemudian dalam hal fisik pekerja bentuk kejadiannya yaitu :
1. Sakit
2. Lelah
*Dan terakhir mental pekerja bentuk kejadiannya yaitu :
1. Mengantuk
2. Mabuk
3. Marah, Sedih, Takut
4. Tidak dapat berkonsentrasi dalam bekerja dengan berbagai alasan
d. Penyakit lingkungan pertambangan, pencemaran & penyakit-penyakit yang timbul.
Usaha pertambangan memang sangat berperan penting bagi jaman sekarang.
Soalnya semua kehidupan di bumi ini menggunakan bahan-bahan yang berasal
dari pertambangan. Contohnya;
a) Biji besi digunakan sebagai bahan dasar membuat alat-alat rumah tangga, mobil, motor, dll
b) Alumunium digunakan sebagai bahan dasar membuat pesawat
c) Emas digunakan untuk membuat kalung, anting, cincin
d) Tembaga digunakan sebagai bahan dasar membuat kabel
e) Dan masih banyak lagi seperti perak, baja, nikel, batu bara, timah, pasir kaca, dll.
Seperti yang dikatakan bahwa dimana ada suatu aktivitas pasti disitu ada
kerusakan lingkungan. Dan kerusakan lingkungan di pertambangan yaitu :
1) Pembukaan lahan secara luas
Dalam masalah ini biasanya investor membuka lahan besar-besaran, ini
menimbulkan pembabatan hutan di area tersebut. Di takutkan apabila area
ini terjadi longsor banyak memakan korban jiwa.
2) Menipisnya SDA yang tidak bisa diperbarui.
Hasil petambangan merupakan Sumber Daya yang Tidak Dapat diperbarui lagi. Ini menjadi kendala untuk masa-masa yang akan datang.
3) Masyarakat dipinggir area pertambangan menjadi tidak nyaman.
Biasanya pertambangan membutuhkan alat-alat besar yang dapat memecahkan
telinga. Dan biasanya kendaraan berlalu-lalang melewati jalanan warga.
Dan terkadang warga menjadi kesal.
4) Pembuangan limbah pertambangan yang tidak sesuai tempatnya.
Dari sepenggetahuan saya bahwa ke banyakan pertambangan banyak membuang
limbahnya tidak sesuai tempatnya. Biasanya mereka membuangnya di kali,
sungai, ataupun laut. Limbah tersebut tak jarang dari sedikit tempat
pertambangan belum di filter. Hal ini mengakibatkan rusaknya di sector
perairan.
5) Pencemaran udara atau polusi udara.
Di saat pertambangan memerlukan api untuk meleburkan bahan mentah,
biasanya penambang tidak memperhatikan asap yang di buang ke udara. Hal
ini mengakibatkan rusaknya lapisan ozon.
Usaha pertambangan memang sangat berperan penting bagi jaman sekarang.
Soalnya semua kehidupan di bumi ini menggunakan bahan-bahan yang berasal
dari pertambangan. Contohnya:
a.Biji besi digunakan sebagai bahan dasar membuat alat-alat rumah tangga, mobil, motor, dll
b.Alumunium digunakan sebagai bahan dasar membuat pesawat
c.Emas digunakan untuk membuat kalung, anting, cincin
d.Tembaga digunakan sebagai bahan dasar membuat kabel
e.Masih banyak lagi seperti perak, baja, nikel, batu bara,timah, pasir kaca, dll.
Seperti yang dikatakan bahwa dimana ada suatu aktivitas pasti
disitu ada kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan di pertambangan
yaitu:
a. Pembukaan lahan secara luas Dalam masalah ini biasanya investor
membuka lahan besar-besaran, ini menimbulkan pembabatan hutan di area
tersebut. Di takutkan apabila area ini terjadi longsor banyak memakan
korban jiwa.
b. Menipisnya SDA yang tidak bisa diperbarui. Hasil petambangan
merupakan Sumber Daya yang Tidak Dapat diperbarui lagi. Ini menjadi
kendala untuk masa-masa yang akan datang.
c. Masyarakat dipinggir area pertambangan menjadi tidak nyaman.
Biasanya pertambangan membutuhkan alat-alat besar yang dapat memecahkan
telinga. Dan biasanya kendaraan berlalu-lalang melewati jalanan warga.
Dan terkadang warga menjadi kesal.
d. Pembuangan limbah pertambangan yang tidak sesuai tempatnya. Dari
sepenggetahuan saya bahwa ke banyakan pertambangan banyak membuang
limbahnya tidak sesuai tempatnya. Biasanya mereka membuangnya di kali,
sungai, ataupun laut. Limbah tersebut tak jarang dari sedikit tempat
pertambangan belum di filter. Hal ini mengakibatkan rusaknya di sector
perairan.
e. Pencemaran udara atau polusi udara. Di saat pertambangan
memerlukan api untuk meleburkan bahan mentah, biasanya penambang tidak
memperhatikan asap yang di buang ke udara. Hal ini mengakibatkan
rusaknya lapisan ozon.
http://www.bps.go.id/Subjek/view/id/10
http://www.kamase.org
http://data.menkokesra.go.id/content/program-penyehatan-lingkungan
http://daniuciha90.blogspot.com/2010/01/tugas-v-class.html
Santoso, B, 1999, “ilmu lingkungan industri”, Universitas Gunadarma, Depok.
http://www.kamase.org
http://data.menkokesra.go.id/content/program-penyehatan-lingkungan
http://daniuciha90.blogspot.com/2010/01/tugas-v-class.html
Santoso, B, 1999, “ilmu lingkungan industri”, Universitas Gunadarma, Depok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar