KOMPONEN
|
JUMLAH
|
TOTAL
|
RESISOTOR 1K
|
10
|
1000 X 10 = 10000
|
KAPASITOR
|
10
|
1500 X 10 = 15000
|
LED 10
|
10
|
1000 X 10 = 10000
|
TRANSISTOR
|
10
|
2000 X 10 = 20000
|
SAKLAR GESER
|
1
|
5000
|
RESISTOR 10K
|
10
|
1000 X 10 = 10000
|
BATERAI 9 VOLT
|
1
|
18000
|
PCB
|
1
|
5000
|
|
|
RP.93.000.00
|
Jumat, 03 November 2017
Running LED
DATA PENGELUARAN RANGKAIN RUNNING LED
Selasa, 10 Oktober 2017
Aliran Uang (Cash Flow)
Pengertian
Aliran Uang (Cash Flow)
Cash
Flow berasal dari dua suku kata, yaitu
cash yang artinya uang dan flow yang artinya aliran. Jadi secara singkat Cash
Flow adalah aliran uang. Berarti Cash Flow adalah suatu laporan keuangan yang
berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan
kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih
dalam kas suatu perusahaan dalam satu periode.
Menurut
PSAK No.2 (2002 : 5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara
kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh peusahaan
dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan
dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu
(biasanya satu tahun buku).
Hal
yang harus diperhatikan dalam cash flow adalah memahami fungsi yang dimiliki
suatu perusahaan itu, kapan perusahaan menyimpan uangnya dan kapan perusahaan
menginvestasikan uangnya untuk menghasilkan keuntungan besar.
A. Fungsi Cash
Flow
Fungsi dari cash flow secara umum yaitu melihat aliran uang
yang terjadi pada berbagai waktu. Maksudnya uang pada waktu/periode mempunyai
nilai yang berbeda. Contohnya pada periode awal nominal uang kita sebesar Rp.
100000,00. Akan tetapi pada periode kedua dan seterusnya nominal uang kita
belum tentu sebesar Rp. 100000,00. Mungkin nominal uang kita naik atau turun
seiring bertambahnya waktu. Oleh karena itu cash flow memberikan gambaran nilai
uang Rp. 1000000,00 pada periode dan seterusnya, apakah nilai nominalnya naik
atau turun seiring bertambahnya waktu.
Cash flow mempunyai 3 fungsi lainnya, yaitu:
1. Fungsi likuiditas yaitu dana yang tersedia
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat
relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.
2. Fungsi anti inflasi, dana yang disimpan yang
bertujuan untuk menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang
dapat dicairkan dengan relatif cepat.
3. Fungsi capital growth, dana yang diperuntukkan
untuk penambahan / perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.
Aliran uang yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di
bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
• Initial
Cash Flow (Aliran uang awal) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan
pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya
pendahuluan dan lain-lain. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar
(cash out flow).
• Operational
Cash Flow (Aliran uang operasional) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan
operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh
karena itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan
aliran kas keluar (cash out flow).
• Terminal
Cash Flow (Aliran uang akhir) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai
sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu
penjualan peralatan proyek.
Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan
lain:
• Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang
dimasukan dalam cash flow hanya yang bersifat tunai.
• Perusahaan hanya berpusat pada target yang
mungkin kurang fleksibel.
• Apabila terdapat perubahan pada situasi
internal maupun eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus
uang masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena
manager hanya akan terfokus pada budget uang misalnya; kondisi ekonomi yang
kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya.
B. Penyusunan Cash Flow
Ada
empat langkah dalam penyusunan cash flow, yaitu :
•
Menentukan minimum uang. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
• Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang
dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak
ketiga.
• Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran
setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
Cara lain dalam penyusunan cash flow adalah:
• Membuat garis horizontal menunjukkan skala waktu
• Membuat tanda panah keatas jika menyatakan penerimaan atau inflow (+).
• Membuat tanda panah keatas jika menyatakan pengeluaran atau outflow (-).
• Cash flow dapat dilihat dari pihak siapa saja, karena masuk pada peminjam = keluar bagi pemberi.
P (Present) adalah nilai uang pada saat dimulai proyek (pada saat sekarang) yaitu pembayaran yang hanya berlangsung hanya sekali pada tahun ke-0.
F (Future) adalah pembayaran pada saat periode yang akan dating yaitu pembayaran yang akan datang yaitu pembayaran yang hanya berlangsung sekali pada tahun ke –n (sembarang).
A (Annual) adalah pembayaran seri (tabungan) yaitu pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun dalam jumlah yang sama besar dilakukan tahun pertama hingga tahun ke –n sebesar A.
Gradien naik adalah pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik yang sama secara seragam.
Gradien turun pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik yang menurun secara seragam.
Berikut adalah contoh soal dengan pemakaian cash flow sebagai diagramnya:
1. Saya mendepositokan sebesar $3500 dengan bunga 9%. Berapa jumlah uang saya pada akhir tahun ke -7 serta buat diagram cash flownya ?
Solusi:
Diketahui : P = $3500
i% =9%
n = 5 tahun
ditanya : F…?
Cash flow diagram?
Jawab:
Cash flow diagram:
F….?
Cara pertama dengan menggunakan notasi perhitungan standar:
F = P (F/P ; i% ; n)
F = $3500 (F/P ; 9% ; 7)
F = P (1+i%)^n
F = $3500 (1+9%)^7
F = $3500 (1+0,09)^7
F = $3500 (1,09)^7
F = $3500 (1,828)
F = $6398
Cara kedua dengan menggunakan tabel suku bunga**:
F = P (F/P ; i% ; n)
F = $3500 (F/P ; 9% ; 7)
F = $3500 (1,828**)
F = $6398
2. Putri adalah pemegang polis asuransi beasiswa. Tiap bulan biayanya sebesar $100 selama 13 tahun. Berapa
seharusnya uang yang putri terima jika bunganya sebesar 20%
per tahun?
Solusi :
Diketahui : A = $100 x 12 bulan = $1200
i% =20%
n = 13 tahun
ditanya : F…?
Cash flow diagram?
Jawab:
Cash flow diagram:
F….?
Cara pertama dengan menggunakan notasi perhitungan standar:
F = A (F/A ; i% ; n)
F = $1200 (F/A ; 20% ; 13)
F = A [(1+i%)^n -1] / i%
F = $1200 [(1+20%)^13 -1] / 20%
F = $1200 [(1+0,20)^13 -1] / 0,20
F = $1200 [(1,20)^13 -1] / 0,20
F = $1200 [10,699 -1] / 0,20
F = $1200 [9,699] / 0,20
F = $11639,185 / 0,20
F = $58196
Cara kedua dengan menggunakan tabel suku bunga**:
F = A (F/A ; i% ; n)
F = $1200 (F/A ; 20% ; 13)
F = $1200 (48,497**)
F = $58196
Laporan
arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :
1. Cash inflow
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari:
• Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
• Penagihan piutang dari penjualan kredit.
• Penjualan aktiva tetap yang ada.
• Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
• Pinjaman/hutang dari pihak lain.
• Penerimaan sewa dan pendapatan lain.
2. Cash out flow
Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari :
• Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
• Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
• Pembelian aktiva tetap.
• Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
• Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
• Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.
Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
Menurut PSAK No.2 (2002:9) Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi menimburkan pendapatan dan beban dari operasi utama suatu perusahaan. Karena itu aktivitas operasi mempengaruhi laporan laba rugi, yang dilaporkan dengan dasar akrual. Sedangkan laporan arus kas melaporkan dampaknya terhadap kas. Arus masuk kas terbesar dari opersi berasal dari pengumpulan kas dari langganan. Arus masuk kas yang kurang penting adalah penerimaan bunga atas pinjaman dan dividen atas investasi saham. Arus keluar kas operasi meliputi pembayaran terhadap pemasok dan karyawan, serta pembayaran bunga dan pajak.
Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pembelian atau penjualan aktiva tetap seperti tanah, gedung, atau peralatan merupakan kegiatan investasi, atau dapat pula berupa pembelian atau penjualan investasi dalam saham atau obligasi dari perusahaan lain.
Pada laporan arus kas kegiatan investasi mencakup lebih dari sekedar pembelian dan penjualan aktiva yang digolongkan sebagai investasi di neraea. Pemberian pinjaman juga merupakan suatu kegiatan investasi karena pinjaman menciptakan piutang kepada peminjam. Pelunasan pinjaman tersebut juga dilaporkan sebagai kegiatan investasi pada laporan arus kas.
Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor dan kreditor yang diperlukan untuk menjalankan dan melanjutkan kegiatan perusahaan. Kegiatan pendanaan mencakup pengeluaran saham, peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel bayar dan pinjaman obligasi, penjualan saham perbendaharaan, dan pembayaran terhadap pemegang saham seperti dividen dan pembelian saham perbendaharaan. Pembayaran terhadap kreditor hanyalah mencakup pembayaran pokok pinjaman.
1. Cash inflow
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari:
• Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
• Penagihan piutang dari penjualan kredit.
• Penjualan aktiva tetap yang ada.
• Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
• Pinjaman/hutang dari pihak lain.
• Penerimaan sewa dan pendapatan lain.
2. Cash out flow
Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari :
• Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
• Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
• Pembelian aktiva tetap.
• Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
• Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
• Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.
Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
Menurut PSAK No.2 (2002:9) Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi menimburkan pendapatan dan beban dari operasi utama suatu perusahaan. Karena itu aktivitas operasi mempengaruhi laporan laba rugi, yang dilaporkan dengan dasar akrual. Sedangkan laporan arus kas melaporkan dampaknya terhadap kas. Arus masuk kas terbesar dari opersi berasal dari pengumpulan kas dari langganan. Arus masuk kas yang kurang penting adalah penerimaan bunga atas pinjaman dan dividen atas investasi saham. Arus keluar kas operasi meliputi pembayaran terhadap pemasok dan karyawan, serta pembayaran bunga dan pajak.
Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pembelian atau penjualan aktiva tetap seperti tanah, gedung, atau peralatan merupakan kegiatan investasi, atau dapat pula berupa pembelian atau penjualan investasi dalam saham atau obligasi dari perusahaan lain.
Pada laporan arus kas kegiatan investasi mencakup lebih dari sekedar pembelian dan penjualan aktiva yang digolongkan sebagai investasi di neraea. Pemberian pinjaman juga merupakan suatu kegiatan investasi karena pinjaman menciptakan piutang kepada peminjam. Pelunasan pinjaman tersebut juga dilaporkan sebagai kegiatan investasi pada laporan arus kas.
Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor dan kreditor yang diperlukan untuk menjalankan dan melanjutkan kegiatan perusahaan. Kegiatan pendanaan mencakup pengeluaran saham, peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel bayar dan pinjaman obligasi, penjualan saham perbendaharaan, dan pembayaran terhadap pemegang saham seperti dividen dan pembelian saham perbendaharaan. Pembayaran terhadap kreditor hanyalah mencakup pembayaran pokok pinjaman.
Gambar
Penerimaan
dan pengeluaran kas yang dilaporkan pada laporan arus kas
Penyusunan Aliran Uang ( Cash Flow)
Dan Perhitungannya
Ada empat langka dalam penyusunan
cash flow, yaitu :
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
Cash flow memuat tiga bagian utama,
yang terdiri dari:
1. Cash in flow, pada bagian ini
mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan diterima , jumlah dananya dan
waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa penjualan tunai,
penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan
penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari dua sifat, yaitu kontinyu
dan intermitan.
2. Cash out flow, pada bagian ini
berhubungan dengan pengidentifikasian semua kas yang sudah diantisipasi, antara
lain pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah, administrasi, dan
pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya dua sifat yang sama yaitu
kontinyu dan intermitan
3. Financing (pembiayaan), pada
bagian ini menunjukan besarnya net cash flow dan besarnya kebutuhan dana jika
terjadi deficit.
CONTOH SOAL
Berikut ini adalah estimasi penerimaan dan pengeluaran perusahaan PT. Usaha Anda yang bergerak dibidang industri makanan dalam waktu enam bulan.
CONTOH SOAL
Berikut ini adalah estimasi penerimaan dan pengeluaran perusahaan PT. Usaha Anda yang bergerak dibidang industri makanan dalam waktu enam bulan.
Untuk menyusun proyeksi arus kas
untuk bulan January sampai dengan bulan juni, dilakukan dengan asumsi sebagai
berikut :
• Saldo kas awal Rp 10,000,000
• Saldo kas minimum yang harus dipertahankan sebesar Rp 10,000,000/bulan
• Platfond pinjaman yang diberikan oleh bank adalah sebesar Rp 50,000,000 dengan bunga 10 % flat jangka waktu 1 tahun, tetapi pencairannya sesesuaikan dengan kondisi arus kas pada perusahaan.
ESTIMASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
PT.USAHA ANDA
Periode januari – February 2006
(dalam jutaan rupiah)
• Saldo kas awal Rp 10,000,000
• Saldo kas minimum yang harus dipertahankan sebesar Rp 10,000,000/bulan
• Platfond pinjaman yang diberikan oleh bank adalah sebesar Rp 50,000,000 dengan bunga 10 % flat jangka waktu 1 tahun, tetapi pencairannya sesesuaikan dengan kondisi arus kas pada perusahaan.
ESTIMASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
PT.USAHA ANDA
Periode januari – February 2006
(dalam jutaan rupiah)
ASUMSI PENERIMAAN
ASUMSI PENGELUARAN
Dari asumsi penerimaan dan pemasukan
yang akan didapat pada enam bulan mendatang maka dapat disusun estimasi
penerimaan dan pengeluaran dibawah ini :
Setelah menyusun estimasi penerimaan
dan pengeluaran, dapat terlihat bahwa pengeluaran pada bulan January lebih
besar dari penerimaannya, sehingga perusahaan mengalami deficit sebesar Rp
2,000,000. untuk menutupi deficit tersebut perusahaan menggunakan fasilitas
pinjaman yang diberikan oleh bank. Besarnya pinjaman disesuaikan dengan
kebutuhan, dalam hal ini maka untuk menjaga saldo kas minimum yang harus
dipelihara perusahaan maka perusahaan menggunakan pinjaman dana sebesar Rp
2,000,000 dengan syarat ketentuan diatas. Untuk melihat apakah perusahaan
tersebut fleksibel atau tidak maka dapat dilihat estimasi cash flow di bawah
ini :
Dari estimasi tersebut, kas
perusahaan menunjukan hasil yang surplus dan perusahaan dapat mengembalikan
pinjaman bank sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan pada akhirnya
perusahaan tersebut secara financial dapat dikatakan flexible.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita lihat manfaat dari cash flow
Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita lihat manfaat dari cash flow
1. Cash flow merupakan alat
pengkontrol keuangan perusahaan dan sebagai alat ukur keberhasilan dalam
mencapai target yang di tetapkan, dapat juga digunakan sebagai alat penaksir
kebutuhan di masa yang akan datang..
2. Dalam penyusunan cash flow harus
diperhatikan yang mana saja yang dapat mempengaruhi dan yang tidak dapat
mempengaruhi contoh; pengakuan adanya kerugian piutang, adanya pengkuan atau
pembebanan depresiasi, adanya pembayaran stock defidend merupakan sesuatu yang
tidak mempengaruhi cash flow.
3. Bagi kreditor atau bank dengan
laporan cash flow dapat menilai kemampuan perusahaan dalam mambayar bunga atau
mengembalikan pinjamannya.
4. Pada intinya aliran cash flow
dengan sumber-sumber dan penggunaan dana adalah sama dan perhitungan penerimaan
cash flow hanya memasukan penjualan secara tunai sedangkan hasil penjualan
kredit baru akan dimasukan setelah benar-benar diterima secara tunai.
5. Dalam penerapannya sebelum
membuat cash flow, tentukan besarnya kas minimum yang tersedia (safety cash
balance), apabila pada estimasi cash out flow lebih besar dari pada cash flow
in maka akan terjadi deficit. Salah satu cara untuk menutup deficit tersebut
adalah dengan mengajikan pinjaman ke bank
6. Asumsi merupakan suatu konsep
dasar yang harus diterapkan walau pun angapan tersebut tidak sesuai dengan
kenyataan, semakin banyak anggapan yang digunakan (pada umumnya tidak sesuai
kenyataan) akan banyak kelemahan pada analisa tsb
Seperti yang telah diketahui
bersama, bahwasanya semua kegiatan investasi dimulai dan diukur dengan uang dan
waktu. Oleh karena itu, perhitungan kelayakan investasi didasarkan pada aliran
uang masuk (cash flow) dan nilai uang yang dikaitkan dengan waktu (time
value of money). Untuk memenuhi kebutuhan investasi, modal dapat dicari
dari berbagai sumber yang ada. Yang perlu memperoleh perhatian berkaitan dengan
perolehan modal adalah masa pengembalian modal dalam jangka waktu tertentu.
Tingkat pengembalian ini tergantung dari perjanjian dan estimasi keuntungan
yang akan diperoleh pada masa-masa yang akan datang. Estimasi keuntungan
diperoleh dari selisih pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu.
Besar kecilnya keuntungan sangat berperan dalam pengembalian dana suatu usaha.
Oleh karena itu perlu dibuatkan estimasi pendapatan dan biaya sebelum usaha
dijalankan.
Dalam membuat estimasi pendapatan
yang akan diperoleh dimasa yang akan datang perlu dilakukan perhitungan secara
cermat dengan membandingkan data dan informasi yang ada sebelumnya. Begitu juga
dengan estimasi biaya-biaya yang akan dikeluarkan selama periode tertentu,
termasuk jenis-jenis biaya yang akan dikeluarkan perlu dirinci serinci mungkin.
Semua ini tentunya menggunakan asumsi-asumsi tertentu yang akhirnya akan dituangkan
dalam aliran kas (cash flow). Jadi cash flowmerupakan aliran kas
yang ada di perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mengambarkan berapa
uang yang masuk (cash in) keperusahaan dan jenis-jenis pemasukan
tersebut juga menggambarkan uang yang keluar (cash out) serta
jenis-jenis biaya yang dikeluarkan. Dengan dibuatnya aliran kas perusahan ini,
hal ini dapat memudahkan para investor untuk dapat menilai kelayakan investasi
secara finansial.
Ada 2 cara dalam menghitung cash
flow, yaitu:
- Kas Masuk Bersih= EAT+ Penyusutan.
Jika proyek/usaha tersebut dibiayai
dengan modal sendiri.
- Kas Masuk Bersih= EAIT+Penyusutan+Bunga (1-tax)
Jika proyek/usaha tersebut dibiayai
dengan modal pinjaman.
Contoh Cash Flow
Uraian
|
Menurut lap. Akuntansi
|
Keterangan
|
Arus Kas
|
1. Pendapatan
|
Rp. 400 juta
|
Kas Masuk
|
Rp. 400 juta
|
2. Biaya-Biaya
-Total Biaya
-Penyusutan
|
Rp. 200 juta
Rp. 100 juta
|
Kas Keluar
Kas Masuk
|
Rp. 200 juta
Rp. 100 juta
|
3. Laba Sebelum pajak (EBT)
|
Rp. 100 juta
|
||
4. Pajak 50%
|
Rp. 50 juta
|
||
Laba Setelah Pajak (EAT)
|
Rp. 50 juta
|
Cash flow =
EAT+Penyusutan = 50 juta + 100
juta
= 150
juta
Catatan:
EBT = Earning Before Tax (Laba
Sebelum Pajak)
EAT = Earning After Tax (Laba
Setelah Pajak)
Khusus bagi perusahaan yang sudah
ada sebelumnya dan hendak melakukan ekspansi atau perluasan usaha, penilaian
dapat pula dilakukan dari laporan keuangan yang dimilikinya. Laporan keuangan yang
dinilai biasanya adalah neraca dan laporan laba rugi untuk beberapa periode
(Kasmir & Jakfar, 2005:137).
- b. Net Present Value
Aplikasi Untuk Cash Flow
Setiap Tahun Berbeda
Suatu perusahaan (asumsi) sedang
mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp. 50 jutaselama 5 tahun,
dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan 20 %, perkiraan arus kas (cash
flow)pertahunnya sebagai berikut:
Tahun
|
Arus kas
|
1
|
17.500.000
|
2
|
19.000.000
|
3
|
20.500.000
|
4
|
22.000.000
|
5
|
24.500.000
|
Hitunglah keuntungan perusahaan
tersebut dengan menggunakan analisis NPV!
Rumus.
CF1
CF2
CF3 CFN
PV
=
+
+
+….+
– OI
(1+i)1 (1+i)2 (1+i)3
(1+i)n
NPV= ∑ PV Cash
flow – Nilai Investasi (Original investment)
Tahun
(1)
|
Cash Flow
(2)
|
Interest Rate
(3)
|
Present Value
(4)=(2)x(3)
|
1
|
Rp. 17.500.000
|
0,833
|
Rp. 14.577.500
|
2
|
Rp. 19.000.000
|
0,694
|
Rp. 13.186.000
|
3
|
Rp. 20.500.000
|
0,579
|
Rp. 11.869.500
|
4
|
Rp. 22.000.000
|
0,482
|
Rp. 10.604.000
|
5
|
Rp. 24.500.000
|
0,402
|
Rp. 9.849.000
|
Total present value
Original investment
|
Rp. 60.086.000
Rp. 50.000.000
|
||
Net Present Value
|
Rp.10.086.000
|
Berdasarkan kriteria NPV, usulan
proyek investasi tersebut sebaiknya diterima karena NPV-nya positif. Artinya
dana sebesar Rp. 50 juta yang diinvestasikan selama 5 tahun dalam proyek
tersebut dapat menghasilkan present value cash flow sebesar Rp.
10.086.000
Aplikasi Untuk Cash Flow
Setiap Tahun Sama
Suatu perusahaan mempertimbangkan
usulan proyek investasi sebesar Rp. 50 juta dengan arus kas(cash flow)
Rp. 25 juta pertahun sebesar Rp. juta selama 5 tahun dengan tingkat
pengembalian yang disyaratkan 20 %.
Tahun
(1)
|
Cash Flow
(2)
|
Intrest Rate
(3)
|
Present Value
(4)=(2)x(3)
|
1
|
Rp. 25.000.000
|
0,833
|
Rp. 20.825.000
|
2
|
Rp. 25.000.000
|
0,694
|
Rp. 17.350.000
|
3
|
Rp. 25.000.000
|
0,579
|
Rp. 14.475.000
|
4
|
Rp. 25.000.000
|
0,482
|
Rp. 12.050.000
|
5
|
Rp. 25.000.000
|
0,402
|
Rp. 10.050.000
|
Total present value
Original investment
|
Rp. 74.750.000
Rp. 50.000.000
|
||
Net Present Value
|
Rp. 24.750.000
|
Berdasarkan kriteria NPV, usulan
proyek investasi tersebut sebaiknya diterima kerena NPV-nya positif. Artinya
dana sebesar Rp. 50 juta yang diinvestasikan selama 5 tahun dalam proyek
tersebut dapat menghasilkan present value cash flow sebesar Rp.
24.750.000
- Profit Sharing
Dari contoh diatas. Disini
peneliti ingin mengadakan perbandingan dalam menilai kelayakan investasi
melalui contoh yang sama dengan menggunakan analisis Profit Sharing, dengan
tetap melihat perkiraan cash flow.
Contoh:
Suatu perusahaan (asumsi) sedang
mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp. 50 juta selama 5 tahun
dengan nisbah bagi hasil 80:20, perkiraan arus kas (cash flow)
pertahunnya sebagai berikut:
Tahun
|
Arus kas
|
1
|
17.500.000
|
2
|
19.000.000
|
3
|
20.500.000
|
4
|
22.000.000
|
5
|
24.500.000
|
Hitunglah keuntungan perusahaan
tersebut dengan menggunakan analisis profit sharing!
Tahun
(1)
|
Cash flow
(2)
|
Nisbah Bagi Hasil
(3)
|
Profit Sharing
(4)=(2)x(3)
|
1
|
Rp. 17.500.000
|
0,2
|
Rp. 3.500.000
|
2
|
Rp. 19.000.000
|
0,2
|
Rp. 3.800.000
|
3
|
Rp. 20.500.000
|
0,2
|
Rp. 4.100.000
|
4
|
Rp. 22.000.000
|
0,2
|
Rp. 4.400.000
|
5
|
Rp. 24.500.000
|
0,2
|
Rp. 4.900.000
|
Total Profit
Jumlah Investasi
|
Rp. 20.700.000
Rp. 50.000.000
|
||
Profit Sharing
|
Rp. -29.300.000
|
Berdasarkan analisis Profit
Sharing, usulan proyek investasi tersebut sebaiknya ditolak, karena jumlah Profit
Sharing lebih kecil dari jumlah investasi. Artinya dana sebesar Rp. 50 juta
yang diinvestasikan selama 5 tahun dalam proyek tersebut dapat menghasilkan profit
sharing cash flowsebesar Rp. -29.300.000
Namun, dalam analisis profit
sharing besar kecilnya nisbah bagi hasil dapat ditetapkan secara bersama
dengan berlandaskan prinsip keadilan. Artinya dalam hal ini, pihak investor
dapat menawar kembali jumlah nisbah tersebut. Misalnya, berdasarkan kesepakatan
antara pihak pengelola dana dan pihak pemberi dana terjadi kesepakatan nisbah
bagi hasil 50:50
Tahun
(1)
|
Cash flow
(2)
|
Nisbah Bagi Hasil
(3)
|
Profit Sharing
(4)=(2)x(3)
|
1
|
Rp. 17.500.000
|
0,5
|
Rp. 8.750.000
|
2
|
Rp. 19.000.000
|
0,5
|
Rp. 9.500.000
|
3
|
Rp. 20.500.000
|
0,5
|
Rp. 10.250.000
|
4
|
Rp. 22.000.000
|
0,5
|
Rp. 11.000.000
|
5
|
Rp. 24.500.000
|
0,5
|
Rp. 12.250.000
|
Total Profit
Jumlah Investasi
|
Rp. 51.750.000
Rp. 50.000.000
|
||
Profit Sharing
|
Rp. 1.750.000
|
Berdasarkan analisis profit
sharing dengan nisbah 50:50, jumlah profit adalah Rp. 1.750.000.
Artinya, jika proyek investasi ini terjadi investor akan mendapatkan keuntungan
sebesar Rp. 1.750.000
Aplikasi Untuk Cash Flow
Setiap Tahun Sama
Suatu perusahaan mempertimbangkan
usulan proyek investasi sebesar Rp. 50 juta dengan arus kas(cash flow)
Rp. 25 juta pertahun sebesar Rp. juta selama 5 tahun dengan tingkat
pengembalian yang disyaratkan dengan nisbah bagi hasil 80:20.
Tahun
(1)
|
Cash flow
(2)
|
Nisbah Bagi Hasil
(3)
|
Profit sharing
(4)=(2)x(3)
|
1
|
Rp. 25.000.000
|
0,2
|
Rp. 5.000.000
|
2
|
Rp. 25.000.000
|
0,2
|
Rp. 5.000.000
|
3
|
Rp. 25.000.000
|
0,2
|
Rp. 5.000.000
|
4
|
Rp. 25.000.000
|
0,2
|
Rp. 5.000.000
|
5
|
Rp. 25.000.000
|
0,2
|
Rp. 5.000.000
|
Total Profit
Jumlah Investasi
|
Rp. 25.000.000
Rp. 50.000.000
|
||
Profit Sharing
|
Rp. -25.000.000
|
Berdasarkan kriteria Profit
Sharing, usulan proyek investasi tersebut sebaiknya ditolak kerena Profit-nya
negatif. Artinya dana sebesar Rp. 50 juta yang diinvestasikan selama 5 tahun
dalam proyek tersebut dapat menghasilkan profit sharing cash flow
sebesar Rp. -25.000.000
Akan berbeda hasilnya, jika dengan
contoh yang sama, namun besaran nisbah bagi hasilnya 60:40,
Cash flow = 25.000.000 x 0,4 = 10.000.000
Waktu investasi = 10.000.000 x 5 =
50.000.000
Artinya, jika proyek investasi
tersebut diterima, dengan nisbah bagi hasil 60:40 jumlah antara profitdan
modal itu sama (impas).
Penilaian kelayakan investasi dengan
menggunakan NPV, yang mengedepankan analisis kelayakan finansial, tentu akan
menolak proyek investasi dengan nilai cash flowbersih yang lebih kecil
dari modal, karena pihak investor akan mengalami kerugian. Akan tetapi, dalam
prinsip Islam, investasi seharusnya tidak dengan menentukan keuntungan dimuka,
tapi dilakukan melalui bagi hasil baik dalam keadaan untung maupun situasi rugi
(profit and loss sharing). Prinsip ini lebih menjunjung keadilan, karena
hasil akhir suatu kegiatan bisnis sebenarnya tidaklah pasti. Bila penentuan
keuntungan dimuka, maka kemungkinan besar salah satu pihak akan mengalami
kerugian, sedangkan Islam menghendaki dilakukannya perhitungan bagi hasil
secara adil dengan melibatkan penyedia dana maupun pelaku aktivitas usaha.
C. Transformasi Karakteristik
Alternatif Proyek Kedalam Dimesi Moneter
Karakteristik Proyek
Karakteristik sebuah proyek memiliki
konsep sebagai berikut :
1. Manajemen Proyek bersifat
kondisonal dan sementara karena waktu mempengaruhi dalam pengerjaan yang
dipastikan awal dan akhirnya kapan terjadi.
2. Manajeman Proyek memiliki
kewenangan biaya karena biaya tersebut memperngaruhi manajemen proyek tersebut
berjalan
3. Kualitas membatasi dalam
manajemen proyek
4. Manajemen proyek tidak berulang
bisa dikatakan tidak akan terjadi lagi setelah selesai dalam sebuah penugasan
yang disepakati.
Batasan dalam Proyek
Setiap pekerjaan atau tugas pasti
ada batasan begitu pula dengan proyek itu sendiri terdapat 3 batasan yang
menentukan kualitas. Berikut ini batasan dalam sebuah proyek :
- Scope : Memiliki ketentuan tujuan sebuah proyek secara keseluruhanyang bisa dilakukan dengan menentukan batasan-batasan apa saja yang akan diambil untuk efisien dan efektif dalam proyek untuk kontrol kualitas. Kontrol kualitas juga sangat mempengaruhi di proyek itu sendiri.
- Cost : Biaya termasuk hal yang paling berpengaruh besar untuk sebuah proyek. Seperti biaya yang tersedia berserta pengeluarannya. Jika tidak di kelola dan di manfaatkan dengan baik bisa jadi sebuah proyek akan terhenti. Dan tidak lupa dalam cost (biaya) mempengaruhi unsur seperti pekerja non-displiner, bahan baku, dan peralatan pendukung proyek dan lain-lain.
- Time : Percayalah mengerjakan sesuatu pasti memerlukan waktu dan proyek juga memiliki waktu khususnya dalam proses pembuatan proyek yang memerlukan jangka waktu pengerjaan yang terstruktur untuk menghasilkan hasil yang baik. Oleh karena itu tidak bisa dilakukan dengan asal dan tidak memiliki timeplan karena bisa berakibat proyek tersebut tidak selesai tepat waktu.
Sumber
http://sistem-akuntansi1000.blogspot.com/2012/09/pengertian-arus-kas-cash-flow.html
Langganan:
Postingan (Atom)